Pohon Kehidupan (Motivasi)
Ada seorang pemuda sedang mengembara mencoba mencari sebuah pohon kehidupan yang katanya bila memakan buahnya akan menyembuhkan dari segala macam penyakit.
Tanpa kenal lelah, dia lewati lembah, sungai gunung, bahkan pulau yang tidak sedikit hanya demi menemukan pohon tersebut.
Akhirnya dia sampai juga di tempat yang dia pernah dengar ada sebuah Pohon Kehidupannya, dia masuki Hutan tersebut, baru beberapa langkah, ada suara bijak memanggilnya..
Ternyata seorang Kakek Penebang Pohon
Anakku apa yang sedang kau cari?
Pohon Kehidupan Kek, apakah kakek dapat membantu menunjukkan letaknya..?
Dengan lembut, kakek tersebut menjawab apa mengapa kau mencarinya?
Untuk menyembuhkan orang tuaku, yang sakit keras, kek!! jawab pemuda itu singkat.
Oh mulia sekali perhatianmu untuk orang tuamu, baiklah Kakek tidak tau letaknya secara pasti, tetapi kakek cuma berpesan untukmu, pohon kehidupan ini hanya berbuah 2 buah, setahun sekali, ambilah satu saja, dan satu lagi kau tanam di samping pohon tersebut.. Agar ada pemuda sepertimu yang lainnya bisa tertolong juga.
Pemuda tersebut mengiyakan.. Untuk menuruti perkataan Kakek tersebut.
Akhirnya pemuda tersebut menemukan tepat apa yang dikatakan kakek tersebut.
Pohon tersebut memang hanya berbuah dua, tetapi anak tersebut berkata, sebaiknya aku menanam di rumahku saja. Biar sewaktu2 dibutuhkan tidak akan susah seperti ini.
Akhirnya pemuda tersebut dan membawa 2 buah kehidupan tersebut pulang kerumah, dan dia mencoba menanamnya, dan satu lagi dia berikan kepada orang tuanya.
Setahun kemudian..
Setelah tidak beberapa lama pohon itu hanya bertumbuh tetapi tidak berbuah..
Dan kini sang ayah tersebut yang sakit.
Kali ini pemuda tersebut mau tidak mau kembali ke tempat tersebut, akhirnya dia temukan pohon tersebut hanya tersisa pohon kering.
Akhirnya Kakek Penebang tersebut muncul kembali, Nak mengapa kau tidak menghiraukan pesanku.
Pohon tersebut hanya mampu bertumbuh di Hutan ini. Sekarang yang kau temukan hanya kesia2an.
Menyesallah pemuda tersebut dan akhirnya menyadari segala kekeliruannya.
Bukankah sering hal tersebut kita lakukan dalam kehidupan kita, apa yang sudah menjadi milik kita, tetapi kita dengan tamak, berusaha memilikinya seorang diri.
Bahkan terkadang cinta yang kita miliki seringkali membutakan kita, dengan mencoba mengatur pasangan kita.
source : http://www.pancawiramegahtama.com/2011/09/page/2
Tanpa kenal lelah, dia lewati lembah, sungai gunung, bahkan pulau yang tidak sedikit hanya demi menemukan pohon tersebut.
Akhirnya dia sampai juga di tempat yang dia pernah dengar ada sebuah Pohon Kehidupannya, dia masuki Hutan tersebut, baru beberapa langkah, ada suara bijak memanggilnya..
Ternyata seorang Kakek Penebang Pohon
Anakku apa yang sedang kau cari?
Pohon Kehidupan Kek, apakah kakek dapat membantu menunjukkan letaknya..?
Dengan lembut, kakek tersebut menjawab apa mengapa kau mencarinya?
Untuk menyembuhkan orang tuaku, yang sakit keras, kek!! jawab pemuda itu singkat.
Oh mulia sekali perhatianmu untuk orang tuamu, baiklah Kakek tidak tau letaknya secara pasti, tetapi kakek cuma berpesan untukmu, pohon kehidupan ini hanya berbuah 2 buah, setahun sekali, ambilah satu saja, dan satu lagi kau tanam di samping pohon tersebut.. Agar ada pemuda sepertimu yang lainnya bisa tertolong juga.
Pemuda tersebut mengiyakan.. Untuk menuruti perkataan Kakek tersebut.
Akhirnya pemuda tersebut menemukan tepat apa yang dikatakan kakek tersebut.
Pohon tersebut memang hanya berbuah dua, tetapi anak tersebut berkata, sebaiknya aku menanam di rumahku saja. Biar sewaktu2 dibutuhkan tidak akan susah seperti ini.
Akhirnya pemuda tersebut dan membawa 2 buah kehidupan tersebut pulang kerumah, dan dia mencoba menanamnya, dan satu lagi dia berikan kepada orang tuanya.
Setahun kemudian..
Setelah tidak beberapa lama pohon itu hanya bertumbuh tetapi tidak berbuah..
Dan kini sang ayah tersebut yang sakit.
Kali ini pemuda tersebut mau tidak mau kembali ke tempat tersebut, akhirnya dia temukan pohon tersebut hanya tersisa pohon kering.
Akhirnya Kakek Penebang tersebut muncul kembali, Nak mengapa kau tidak menghiraukan pesanku.
Pohon tersebut hanya mampu bertumbuh di Hutan ini. Sekarang yang kau temukan hanya kesia2an.
Menyesallah pemuda tersebut dan akhirnya menyadari segala kekeliruannya.
Bukankah sering hal tersebut kita lakukan dalam kehidupan kita, apa yang sudah menjadi milik kita, tetapi kita dengan tamak, berusaha memilikinya seorang diri.
Bahkan terkadang cinta yang kita miliki seringkali membutakan kita, dengan mencoba mengatur pasangan kita.
Cinta bukan berbicara tentang “memiliki” tetapi juga menjaga dan melepaskan yang kita miliki untuk bahagiakan orang yang kita cintai.
source : http://www.pancawiramegahtama.com/2011/09/page/2
Terima kasih telah mengunjungi windeartfly.co.cc Silakan tinggalkan komentar jika anda berkenan
Berkomentarlah dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.