Kisah Anak Gajah (Motivasi)
Pada suatu hari seekor anak gajah sedang asyik bermain di tengah Hutan,si anak gajah lalu melihat sekelompok pemburu yang sedang membunuh gajah dewasa dan memotong gading gajah tersebut.
Ketika melihat hal tersebut si anak gajah sangat ketakutan dan dia lari menuju rumahnya. Dia mengadu pada ibunya. Anakku, kata sang ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan memberikan pada kita bangsa gajah sebuah gading yang sangat keras dan indah, itu semua untuk perlindungan kita, tetapi karena gading ini juga kita akan diburu oleh pemburu-pemburu liar,gading kita diambil dijadikan perhiasan atau pernak- pernik. Gading kita sangat kuat sekali dan kalau dijual oleh manusia nilainya akan mahal sekali.
Aku tau anakku,pasti suatu saat ketika gadingmu diambil daripadamu engkau akan menderita sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Cepat atau lambat gading kita ini akan hilang daripada kita, kuatkan hatimu. Kerahkan semangatmu,jadilah gajah yang tangguh, asahlah gadingmu menjadi gading yang mempunyai nilai jual yang tinggi, Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak gajah pun melakukan nasihat ibunya,dan bertumbuh menjadi gajah yang dewasa dan mempunyai “gading yang bernilai jual tinggi”
Cerita di atas adalah sebuah paradigma atau gambaran yg menjelaskan bahwa penderitaan yang kita alami saat ini adalah untuk menjadikan “anak gajah yang biasa” menjadi “gajah dewasa yang kuat yang memiliki gading yang kokoh.
“Dengan itu dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar biasa.” Itulah yang terjadi pada orang-orang seperti Abraham Lincoln, Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan Mother Teresa. Jadi jika Anda sedang menderita hari ini, apa pun sebabnya, saya sarankan: bersiap-siaplah menjadi “orang luar biasa”.
source : http://www.pancawiramegahtama.com/2011/09/page/2
Ketika melihat hal tersebut si anak gajah sangat ketakutan dan dia lari menuju rumahnya. Dia mengadu pada ibunya. Anakku, kata sang ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan memberikan pada kita bangsa gajah sebuah gading yang sangat keras dan indah, itu semua untuk perlindungan kita, tetapi karena gading ini juga kita akan diburu oleh pemburu-pemburu liar,gading kita diambil dijadikan perhiasan atau pernak- pernik. Gading kita sangat kuat sekali dan kalau dijual oleh manusia nilainya akan mahal sekali.
Aku tau anakku,pasti suatu saat ketika gadingmu diambil daripadamu engkau akan menderita sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Cepat atau lambat gading kita ini akan hilang daripada kita, kuatkan hatimu. Kerahkan semangatmu,jadilah gajah yang tangguh, asahlah gadingmu menjadi gading yang mempunyai nilai jual yang tinggi, Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak gajah pun melakukan nasihat ibunya,dan bertumbuh menjadi gajah yang dewasa dan mempunyai “gading yang bernilai jual tinggi”
Cerita di atas adalah sebuah paradigma atau gambaran yg menjelaskan bahwa penderitaan yang kita alami saat ini adalah untuk menjadikan “anak gajah yang biasa” menjadi “gajah dewasa yang kuat yang memiliki gading yang kokoh.
“Dengan itu dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar biasa.” Itulah yang terjadi pada orang-orang seperti Abraham Lincoln, Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan Mother Teresa. Jadi jika Anda sedang menderita hari ini, apa pun sebabnya, saya sarankan: bersiap-siaplah menjadi “orang luar biasa”.
source : http://www.pancawiramegahtama.com/2011/09/page/2
Terima kasih telah mengunjungi windeartfly.co.cc Silakan tinggalkan komentar jika anda berkenan
Berkomentarlah dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.