Kakak iparku membuka laci lemari pakaian kakakku yang paling bawah, lalu
mengambil sesuatu terbungkus tissue putih dan mengulurkannya kepadaku
sambil berkata: " Ini pakaian dalam yang sangat
spesial." Kubuka bungkusan itu, dan kutemukan sebuah pakaian dalam yang
sangat menawan, lembut, terbuat dari sutera, disulam tangan, dengan tali
yang sangat lembutlembut.
Tag harga masih tertempel, dengan kode-kode penjualannya yang
rumit.
" Jane membelinya 8 atau 9 tahun yang lalu, dan belum pernah memakainya.
Katanya ia ingin memakainya untuk suatu kesempatan yang sangat istimewa.
Yah, rasanya inilah hari yangistimewa itu," kata kakak iparku lemah.
Ia mengambil pakaian dalam itu dari tanganku, dan meletakkannya di tas
tempat tidur, bersama dengan pakaian lainnya yang kami persiapkan untuk
dibawa ke rumah duka. Ia memegang pakaian dalam itu sejenak, dan dengan
tiba-tiba ia menutup laci tersebut keras-keras sambil berkata keras
padaku:" Jangan pernah menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan
istimewa. Hidupmu tiap hari adalah istiewa."