Inilah 7 Permainan 17 Agustus Populer
7. Gebuk Bantal
Permainan ini biasanya dimainkan dua orang diatas titian atau batang kelapa yang dipasang melintang di atas sungai, sawah atau kolam renang. Kedua pemain duduk di batang tersebut dan menggunakan bantal atau karung yang sudah berisi air atau kapuk untuk menjatuhkan lawannya dari batang kelapa dengan cara memukulkan ke badan musuhnya. Karena batang tersebut biasanya sudah dibuat licin sebelumnya maka menjatuhkan lawan tidaklah sulit. Saking mudahnya malah biasanya kedua pemain jatuh bersamaan ke air. Pemenang ditentukan dengan siapa yang terakhir jatuh ke dalam air.
Gebuk bantal ini dimainkan anak muda hingga orang tua dan biasanya dimainkan oleh kaum lelaki. Permainan ini seru karena biasanya dimainkan di atas air atau empang berlumpur dan penonton yang sepertinya cukup antusias ‘melihat orang lain celaka’ sudah menunggu-nunggu salah seorang pemain segera jatuh ke air. Begitu ada yang jatuh, bisa dipastikan penontonpun akan bersorak-sorai sementara para pemain baik yang jatuh ataupun yang menang nyengir bahagia.
6. Futsal/Sepak Bola
Permainan sepak bola yang merupakan olahraga paling populer di dunia dan turunannya yang disebut futsal juga memperoleh tempat tersendiri saat kemeriahan HUT RI. Pada pesta tujuhbelasan tidak pernah ketinggalan diadakan permainan sepak bola atau futsal, tentunya dengan sentuhan unik khas negeri sendiri. Bisa jadi dalam bentuk kostum, pemain didaulat memakai sarung atau (jika pemainnya semua pria) diminta menggunakan pakaian wanita, ada juga yang memakai seragam profesi tertentu bahkan diiringi alunan lagu dangdut, sepakbola tujuhbelasan yang dimeriahkan oleh kaum ibu atau waria juga tidak kalah serunya. Asalkan membuat hati senang modifikasi permainan sepakbola ini akan dijalankan tanpa rasa malu.
Pesan dalam permainan ini jelas yaitu kerja-sama. Tanpa gotong-royong dan kerja-sama tidak akan mungkin kemerdekaan direbut dan diisi. Selain itu kesediaan para pemain untuk bertingkah konyol juga semakin mempertebal kebersamaan dan persaudaraan antar warga.
5. Makan Kerupuk
Dalam lomba ini para peserta berusaha memakan kerupuk yang digantung di atas tali (rafia) yang ditempatkan di atas kepala para pemain. Tujuan permainan adalah menghabiskan kerupuk yang digantung dan pemenangnya adalah yang berhasil menghabiskannya pertama kali. Makan kerupuk tentu saja mudah, tapi coba lakukan dengan tangan yang diikat di belakang dan tak boleh digunakan untuk membantu memegang krupuk yang bergoyang-goyang. Biasanya permainan ini dipersulit dengan mengekang tangan di belakang atau menutup mata para peserta.
Kesulitan timbul ketika hendak memakan kerupuk biasanya gigi/muka akan menghantam kerupuk sehingga kerupuk bergoyang dan menjauh dari peserta sehingga peserta harus mengejar kerupuk tersebut. Permainan yang mengundang gelak tawa ini dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa. Permainan lain yang mirip dengan permainan ini adalah mengambil koin dari gumpalan oli.
Moral dari permainan ini adalah kemerdekaan tidaklah cukup, masih banyak kesulitan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pangan. Meskipun permainan ini meriah dan menghibur, warga juga diingatkan bahwa untuk mengisi kemerdekaan kita masih harus banyak berjuang.
4. Bakiak
Permainan bakiak merupakan sebuah permainan dimana beberapa orang dalam satu tim (biasanya tiga orang) menggunakan sandal yang diikat pada sepasang kayu yang sama. Tim tersebut kemudian berlomba dengan tim-tim lain untuk mencapai garis finis dan menjadi pemenang. Dalam permainan ini kesulitan utama adalah menyelaraskan gerakan kaki para pemain.
Permainan ini sangat asyik untuk dimainkan karena sisi kompetisi yang ditawarkan. Selain itu bermain bakiak mempererat persaudaraan karena harus menyelaraskan gerakan kaki. Hal ini yang menjadi moral dari permainan ini adalah kemerdekaan hanya bisa dicapai dengan menyelaraskan hati dan pikiran untuk satu tujuan merdeka. Saat ini banyak orang harus belajar bermain bakiak bersama di Indonesia yang sudah sangat tidak bersatu.
3. Tarik Tambang
Tarik tambang dimainkan oleh berbagai bangsa di dunia. Kemungkinan dimainkan pertama kali di India dibuktikan dari cerita mitos mengenai raksasa yang main tarik tambang. Mitos Skandinavia juga menceritakan tarik tambang dengan kulit hewan untuk mengetes kekuatan kulit tersebut. Selain itu ternyata tarik tambang juga pernah dimainkan di Olimpiade.
Di Indonesia tarik tambang menjadi permainan wajib dalam setiap acara 17-an. Kedua tim memegang masing-masing ujung dari tambang dan berusaha menarik tim lainnya melewati garis batas yang sudah ditentukan. Pemenang ditentukan begitu sebuah kain/penanda lainnya yang disematkan di tengah-tengah tali melewati garis atau tim lawan sudah jatuh seluruhnya dan tidak bisa menarik lagi.
Permainan ini dimainkan pria dan wanita. Dibutuhkan kekuatan dan koordinasi untuk dapat mengerahkan tenaga yang tepat pada waktu yang sama. Sebuah tim yang kompak lebih baik dari sebuah tim yang tidak kompak meskipun anggotanya lebih bertenaga. Pesan dari permainan ini adalah kerjasama dan meskipun terkesan membosankan untuk menekankan pada hal itu namun kekompakan dan persatuan dalah salah satu modal kemerdekaan.
2. Balap Karung
Lomba balap karung merupakan lomba yang cukup populer diadakan pada saat hari kemerdekaan RI. Para peserta lomba diminta mengenakan karung sebagai sarung dan berlomba dengan melompat-lompat menuju garis finish. Permainan unik ini digemari karena mudah dan murah, hanya memerlukan karung sebagai media permainan.
Konon ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan, semua bahan yang bisa dipakai untuk dijadikan kain diambil oleh para penjajah dan yang tersisa hanyalah plastik, karet dan karung. Mau tidak mau para pendahulu kita mengenakan kain berbahan karung goni yang panas dan sangat gatal jika dipakai.
Moral dari permainan ini adalah walaupun kaki terbelenggu dan tubuh sering terjerembab, namun bangsa Indonesia tidak akan pernah berhenti berusaha mencapai titik akhir perjuangan, yaitu kemerdekaan dari semua jenis penjajahan.
1. Panjat Pinang
Panjat pinang menjadi permainan paling populer dalam daftar ini karena lomba tersebut menggambarkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, kegagalan yang menjadi cambuk untuk terus berjuang, kerelaan untuk melepas keinginan pribadi demi kepentingan bersama dan tentunya kekompakan dan persatuan untuk meraih kemerdekaan.
Sejarah permainan ini sebenarnya cukup ironis. Pada jaman penjajahan Belanda setiap ada hajatan besar maka orang Belanda akan membuat perlombaan ini untuk melihat kesulitan orang pribumi mengambil hadiah di atas dan hal itu menghibur mereka. Para penjajah tertawa melihat aksi-aksi para pemain demi mengambil hadiah yang tidak seberapa. Ada beberapa pandangan dan usulan untuk meniadakan permainan ini karena dianggap merendahkan martabat bangsa Indonesia. Tapi menurut saya pribadi justru persetan dengan semua itu. Jika seseorang sudah melakukan panjat pinang bersama-sama teman barulah semangat sebenarnya yang terkandung dapat dipahami.
Bonus : Pindah belut, Memasukkan ballpoint ke dalam botol.
Terima kasih telah mengunjungi windeartfly.co.cc Silakan tinggalkan komentar jika anda berkenan
Berkomentarlah dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.