Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic
Jika kemarin tidak berakhir seperti yang kamu inginkan, ingatlah jika Tuhan ingin kemarinmu sempurna, Dia tidak perlu ciptakan hari ini
Image and video hosting by TinyPic
gravatar

Komodo Menuju 7 Keajaiban Dunia yang Baru

1.    TENTANG SANG MASKOT “KOMODO”

Gambar 1. Komodo di pantai salah satu pulau Taman Nasional Komodo (www.komodoindonesia.com)
Gambar 1. Komodo di pantai salah satu pulau Taman Nasional Komodo (www.komodoindonesia.com)
NAMA
Apakah maskot yang akan kita lempar di arena pemilihan 7 Keajaiban Dunia yang Baru ? Sang maskot itu adalah KOMODO, dengan nama ilmiah Varanus komodoensis. Istilah Komodo mengacu pada laporan dan foto yang muncul di tahun 1912. Sang penulis adalah Peter A. Ouwens, seorang direktur ‘Zoology Musium and Bogor Botanical Garden’. Komodo disebut dalam laporan itu sebagai hewan yang muncul sejak 15-30 juta tahun yang lalu.
MORFOLOGI
Ukuran tubuh Komodo mencapai panjang 3 meter dan berat 150 kg. Ini adalah jenis kadal terbesar yang masih hidup di bumi , tapi bukan merupakan reptilia terbesar. Reptilia terbesar masih dipegang rekornya oleh jenis buaya dan aligator. Cakar Komodo sangat kuat.
PERILAKU
1.        Langkah                             : dengan tubuh yang besar, Komodo melangkah dengan pelan. Meskipun pelan,  jangan tertipu, karena hewan ini mampu berlari 30 km/jam dan menyerang secepat kilat, dan mampu mengejar seperti anjing.
2.       Air liur                                                : Komodo mengeluarkan air liur berlebihan. Sesungguhnya air liur itu tidak mengandung senyawa racun, tapi mulut Komodo penuh bakteri berbahaya sehingga gigitannya pun selalu diikuti dengan infeksi.
3.       Berburu makan              : hewan purba ini suka sembunyi dalam semak menunggu mangsanya lewat. Buruannya terkadang mati seketika di tempat, atau mati secara perlahan. Komodo terkadang juga makan bangkai.
4.      Racun                                  :  studi menunjukkan bahwa air liur Komodo bukan penyebab utama pembunuh mangsa. Telah ditemukan bahwa Komodo memproduksi senyawa racun yang masuk melalui gigitan Komodo pada mangsa. Racun Komodo sangat ganas dan biasanya menyebabkan kematian pada mangsa seperti rusa dan  kerbau dalam sehari.
5.       Perenang                           : Komodo mampu berenang dengan baik, dan mampu menyeberang laut dari satu pulau menuju pulau-pulau terdekat di sekitar Taman Nasional Komodo.
6.       Petarung                            : kadar raksasa ini dengan cakar kuatnya digunakan untuk membinasakan kadal lain dalam pertarungan mereka. Pejantan akan mencakar lawannya dalam pertarungan di musim kawin.
2.    TAMAN NASIONAL KOMODO (KOMODO NATIONAL PARK)
Gambar 2. Gerbang masuk Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca (www.komodoindonesia.com)
Gambar 2. Gerbang masuk Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca (www.komodoindonesia.com)
STATUS
Taman Nasionan Komodo didirikan secara resmi tahun 1980. Awalnya bertujuan menjaga hewan langka Komodo (Varanus komodoensis) dan habitatnya. Bertahun kemudian tujuan itu diperluas yaitu untuk melindungi seluruh keragaman hayati di darat maupun lautan.
Tahun 1986, Taman Nasional Komodo dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia dan Perlindungan Biofer oleh Unesco. Keduanya menunjukkan pentingnya taman dalam kehidupan.
TEMPAT
Posisi geografis taman di antara 8o23′-8o50′ LS dan 119o22′-119o49′ BT. Taman Nasional Komodo meliputi 3 pulau utama : Pulau Komodo, Rinca dan Padar, selain banyak pulau kecil lainnya yang membentuk area (laut dan darat) 1.817 km2. Taman Nasional Komodo terletak di Kecamatan Komodo,  Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Daerah kering ini berada di antara dua pulau besar yaitu Pulau Sumbawa dan Flores , serta dikelilingi oleh Laut Sumbawa. Ketinggian daratan mencapai 735 m di atas permukaan laut, dan gunung Satalibo merupakan pundak tertinggi. Taman Nasional ini sama seperti pulau-pulau di Nusa Tenggara lainnya, memiliki musim kering yang panjang dengan rata-rata curah hujan hanya 800-1.000 mm/tahun. Taman Nasional ini  mempunyai temperatur antara 17o-43o C.
KEAMANAN
Balai Taman Nasional Komodo memiliki 70 staf Jagawana yang bekerja di dalam kawasan taman. Dalam kawasan Pulau Komodo terdapat 5 pos patroli darat, 5 pos patroli darat lainnya di Pulau Rinca dan 1 pos di Sape (Pulau Sumbawa). Jagawana yang bertugas untuk melakukan konservasi kelautan, melakukan survei dan patroli kawasan perairan , mereka menggunakan stasiun apung, bekerja sama dengan pihak kepolisian, tentara dan aparat Muspika lainnya.
3.    SEJARAH EVOLUSI YANG MENARIK
Sejarah evolusi Komodo dimulai dengan genus Varanus, yang berasal dari Asia kira-kira 40 juta tahun yang lalu dan bermigrasi ke Australia. Sekitar 15 juta tahun lalu, tumbukan antara  paparan Australia dan Asia Tenggara menyebabkan kelompok varanid bergerak menuju kawasan yang kini dikenal sebagai kepulauan Indonesia, dan memperluas wilayah hidupnya hingga jauh ke timur mencapai Pulau Timor. Komodo dipercaya memiliki perbedaan dengan nenek moyangnya dari Australia, 4 juta tahun yang lalu. Namun, dari bukti fosil terakhir di Queensland , diduga  Komodo berkembang di Australia sebelum menyebar ke Indonesia. Pada masa penurunan permukaan laut yang dramatis selama periode glasial, wilayah darat pun meluas hingga paparan tempat Komodo berkoloni, dan kemudian menjadi terisolasi di wilayah yang kini kita kenal , ketika permukaan laut naik setelah itu.
4.    GARIS  WALLACE
Gambar 3. Garis Wallace (www.indonesialogue.com)
Gambar 3. Garis Wallace (www.indonesialogue.com)
DEFINISI
Garis Wallace adalah garis hipotesis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australia.
SEJARAH
Alfred Russel Wallace, disebut sebagai Bapak geografi hewan. Penelitiannya di kepulauan Malay mengantarnya untuk membuat usulan tentang garis imajiner antara wilayah kepulauan. Ia menandai selat antara Pulai Bali dan Pulau Lombok adalah pemisah antara dua wilayah zoogeografi besar, yaitu Oriental dan Australia. Untuk menghormatinya, garis pemisah ini , yang memanjang ke utara antara Borneo dan Sulawesi, hingga kini masih dinamakan Garis Wallace.
Ahli biogeografi lainnya kemudian juga meletakkan batas antara Orietal dan Australian dalam perbedaan lokasi yang saling berdekatan. Memang benar bahwa di pusat masing-masing dua wilayah tersebut, perbedaannya benar-benar nyata, tetapi menjadi tipis perbedaannya pada wilayah tepi dekat perbatasannya. Sehingga beberapa biogeografer menyebut wilayah antara Jawa dan New Guinea sebagai zona percampuran dan menamakannya “Wallacea”.
Gambar 4. Daratan kepulauan dan perairan Taman Nasional Komodo.
Gambar 4. Daratan kepulauan dan perairan Taman Nasional Komodo.
Gambar 5. Sang maskot bersantai di pantai...
Gambar 5. Sang maskot bersantai di pantai…
TAMAN NASIONAL KOMODO DI WALLACEA
Taman Nasional Komodo ternyata disadari kemudian terletak di jantung wilayah Wallacea, sebuah zona transisi antara wilayah flora-fauna darat Asia dan Australia. Tumpang tindih antara dua wilayah ekologi yang berbeda secara evolusioner ini menghasilkan kekayaan spesies pada level yang tinggi, area ini besar kepentingannya untuk konservasi kekayaan alam daratan dan juga lautan. Karena untuk wilayah laut, kawasan Wallacea merupakan pertemuan dua samudra Hindia dan Pasifik yang merupakan satu-satunya wilayah di equator yang terdapat pertukaran flora-fauna antara dua samudra.
Pulau Komodo, Rinca dan Padar.
Gambar 6. Area Taman Nasional Komodo :3 pulau utama : Pulau Komodo, Rinca dan Padar.



Artikel Terkait:

Terima kasih telah mengunjungi windeartfly.co.cc Silakan tinggalkan komentar jika anda berkenan

Berkomentarlah dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.

Image and video hosting by TinyPic

Klik Disini untuk melihat ke situs resmi SUZUKI

Temukan Artikel yang Ingin Anda Cari Disini

Language Translate

Komunitas

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic