Megaupload  sudah deal melakukan pelanggaran sehingga situs ini telah di blokir  oleh Departemen Kehakiman Amerika, dan departemen ini juga sedang  meneliti berbagai situs sharing lainnya yang berkemungkinan juga  melakukan pelanggaran yang serupa. Sedikitnya ada 15 situs sharing kemungkinan  yang akan bernasib sama dengan Megaupload, tapi ini semua belum bisa  dipastika, tetapi seandainya situs sharing lainnya juga terbukti  melakukan pelanggaran yang sama, maka mereka akan bernasib sama seperti  Megaupload. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang serupa,  bebera situs sharing telah menonaktifkan layanan sharing file mereka  seperti FileServer dan FileSonic.   
  Selain  itu, dengan alasan sama, situs seperti Uploaded.to memblokir semua  alamat internet protocol (IP) yang berbasis di Amerika Serikat. Memang,  seperti dikutip dari Venturebeat, masih sulit memperkirakan situs-situs  berbagi mana yang bakal ditutup. "Kasus Megaupload bisa menjadi preseden  buruk untuk bisnis situs berbagi," kata Felix Wu, dari Cardozo School  of Law, Universitas Yeshiva. Meski belum ada kepastian, berikut 15 situs  berbagi yang berpotensi menjadi target selanjutnya:
  
  1. BayFiles
  Situs  yang berbasis di Hong Kong ini dibuat oleh dua pendiri The Pirate Bay.  Dua minggu lalu, pihaknya mengumumkan akan menghentikan layanan karena  kasus Megaupload kian memanas. Memang situs ini secara resmi melarang  pengunggahan konten yang merugikan hak cipta orang lain. Tapi di sisi  lain, penggunananya untuk berbagi konten bajakan sangat mudah.
  
  2. DepositFiles
  Situs  yang berbasis di Cyprus ini dapat mengunggah file hingga 300MB secara  gratis tanpa pendaftaran. Jika daftar jadi anggota, pengguna bisa  mengunggah file hingga 2GB secara gratis pula. Situs ini juga menawarkan  keanggotaan "Gold" yang memungkinkan pengguna bisa mengunduh file  secara cepat dan tanpa iklan. Layanan premium ini mirip yang disediakan  Megaupload.
  
  3. Divx Stage
  Situs  ini secara terang-terangan menawarkan membayar 10 dollar AS untuk  setiap pengunggahan 1.000 film. Pengguna boleh mengunggah file hingga  1GB.
  
  4. HulkShare
  Situs  ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah file lagu dan membiarkan  orang lain bisa mendengarkan lagu dengan player yang disediakan khusus  oleh HulkShare
  
  5. MediaFire
  Situs  yang berbasis di Texas ini memungkinkan pengguna mengunggah file hingga  200MB tanpa daftar. MediaFire juga banyak dimanfaatkan penggunanya  untuk berbagi file ilegal, meskipun dilarang oleh sang pengelola.
  
  6. MegaShares
  Situs  ini memungkinkan pengguna mengunggah file hingga 10GB dan membayar  pengguna sesuai jumlah unduhan pada file milik mereka. Bagai multi level  marketing, setiap unduhan premium berukuran minimal 5MB akan mendapat  satu poin. Poin dapat ditukarkan dengan uang tunai jika mencapai jumlah  tertentu.
  
  7. NovaMov
  Situs  ini mirip dengan Divx Stage. Pengguna akan dihargai bila mampu  mengunggah film hingga ukuran 2GB. Bayaran 10 dollar AS untuk setiap  pengunggahan 1.000 film juga ditawarkan di sini.
  
  8. OvFile
  Dari  sisi tampilan, situs ini nampak baik-baik saja. Namun kemudahannya  sebagai "layanan penyimpanan video online" membuat situs ini bisa jadi  target penyelidikan.
  
  9. PutLocker
  PutLocker  memungkinkan pengguna mengunggah file hingga 1GB gratis dan dapat  melakukan streaming video tanpa batas waktu. Pada 1 Februari nanti,  situs ini akan menghentikan program afiliasinya yang memberi hadiah uang  pada pengguna.
  
  10. RapidShare
  Situs  yang berbasis di Swiss ini merupakan salah satu situs berbagi paling  tua dan dikenal global. Situs ini pernah terjerat masalah hukum, namun  tetap beroperasi dan melayani jutaan penggunanya. Di situs ini juga  tidak ada batasan unggah dan unduh file, tapi untuk bisa mengunduh file  secara cepat harus melalui proses pendaftaran dan berbayar.
  
  11. SockShare
  Seperti  PutLocker, SockShare juga akan menghentikan program afiliasinya. Di  SockShare batas unggahnya adalah 1GB (gratis) dan 5GB (premium).
  
  12. UpLoadHere
  Situs  ini menyediakan layanan mengunggah file hingga 2GB. Untuk mengunduh  file di atas 1GB, pengguna harus membayar. Biaya keanggotaan 8 dollar AS  per bulan, atau lebih kurang sedikit bila membayar sekaligus untuk  beberapa bulan.
  
  13. UpLoadKing
  Mirip  seperti UpLoadHere, kecuali biaya yang lebih murah untuk layanan  premiumnya. Pengguna gratisan hanya bisa mengunduh file di bawah 1GB dan  tak boleh mengunduh lebih dari satu file secara bersamaan.
  
  14. WUpload
  Situs  yang berbasis di Hongkong ini diperkirakan adalah situs berbagi kedua  terbesar setelah Megaupload. Layanan gratisnya bisa dipakai untuk  mengunduh hingga 2GB.
  
  15. ZShare
  Situs  yang berbasis di Hongkong ini murni gratis dan mendapatkan penghasilan  dari iklan. Pengguna dibatasinya hanya bisa mengunggah dan mengunduh  file hingga 100MB.
  
  Namun  penutupan situs file sharing online menuai kritik keras di dunia maya.  Bahkan tidak akan mengurangi aktivitas pembajakan. Layanan penyimpanan  online seperti Megaupload menempatkan file pada server penyimpanan  tertentu dari penyedia layanan. Sedangkan peer to peer merupakan saling  berbagi antar pengguna langsung.
  
  Menurut  analis NPD, Russ Crupnick, pengguna layanan peer to peer seperti  BitTorrent akan meningkat. "Saya pikir jumlah mereka yang berbagi file  belum tentu meningkat, tapi volume unduhan lewat torrent mungkin naik,"  katanya pada Reuters.
  
  Pihak  Recording Industry Association of America (RIAA) dan the Motion Picture  Association of America (MPAA) nampak ragu dengan analisis itu. Menurut  mereka, pengguna masih lebih mudah memakai layanan ala Megaupload  daripada peer to peer ala BitTorrent.
  
  Di  sisi lain, diberangusnya Megaupload seakan menutup pintu kemungkinan  jalur distribusi karya cipta kreatif tanpa campur tangan "Hollywood".  Layanan seperti Megaupload dan lainnya dianggap bisa jadi jalur  distribusi film, musik atau software langsung dari artis atau pembuatnya  ke konsumen.
  
  Dengan  di lakukan hal seperti ini tentu saja para artis/musisi akan bisa  keluar dari perjanjian label rekaman yang membatasi mereka dalam meraut  keuntungan yang besar dari karya mereka. Layanan seperti ini juga  menjadi cara yang begitu penting untuk mendapatkan penghasilan besar dan  dalam melahirkan karya-karya mereka.